KARANGAN

KARANGAN

KARANGAN
Langkah-langkah dalm menyusun karangan adalah:
(1) menentukan topik karangan
(2) mentukan tema
(3) membuat kerangka karangan
(4) Mengumpulkan bahan
(5) mengembangkan kerangka karangan

Jenis-jenis karangan:
1. Karangan narasi adalah Karangan yang isinya berupa rangkaian peristiwa yang berlangsung pada waktu tertentu. Karangan narasi biasanya berupa:
laporan perjalanan, kisah biografi, atau autobiografi. Narasi imajinatif contohnya: cerpen, novel, atau cerita bersambung.

2. Karangan deskripsi ialah karangan yang berisi gambaran suatu objek sebagai hasil pengamatan penulisannya dan dijelaskan secara objektif agar pembaca dapat merasakan citraan terhadap objek sebagaimana penulisanya. Contoh karangan deskripsi, yaitu deskripsi tempat, deskripsi orang, dan deskripsi suasana.

3. Karangan eksposisi ialah karangan yang memaparkan serta menjelaskan tentang suatu hal. Tujuannya agar pembaca bertambah wawasan dan pengetahuan. Contoh tulisan eksposisi, yaitu tulisan tentang cara merawat wajah, langkah-langkah membaca efektif.

4. Karangan argumentasi ialah tulisna atau karangan yang berisi pendapat pengarang mengenai suatu hal dengan disertai berbagai alasan serta bukti-bukti pendukung yang masuk akal. Contoh jenis karangan argumentasi ialah tajuk rencana, artikel, karangan ilmiah, dan sebagaian.

5. Karangan persuasif ialah karangan yang isinya mengajak, membujuk,menghimbau, atau memengaruhi pembaca agar melakukan tindakan sesuai dengan yang diharapkan penulisan.Jenis karangan persuasif dapat dilihat pada tulisan yang bersifat progpaganda, Iklan, dan sebagainya.

APRESIASI PUISI

 APRESIASI PUISI


 APRESIASI PUISI
  • Apa yang dimaksud dengan puisi ? Puisi adalah salah satu jenis hasil karya sastra yang penyajiannya sangat mengtamakan kegayaan kata (E.Kosasih, 2001: 172)
  • Apa perbedaan antara unsur intrinsik dengan unsur ektrinsik? Unsur yang membentuk puisi dari dalam, yaitu tema, amanat, simbolis, musikalitas, diksi, dan gaya bahasa. Sedangkan unsur ektrinsik adalah unsur yang membentuk puisi dari luar, yaitu latar belakang penciptanya, status sosial, ekonomi, agama, budaya dsb.


Unsur intrinsik puisi, antara lain:
1. Tema
    Tema juga merupakan gagasan pokok yang diungkap dalam sebuah puisi. Tema puisi bisa berupa perjuangan, percintaan, lingkungan hidup dsb.
2. Rasa atau perasaan
    Rasa adalah ungkapan atau ekspresi penyair yang dituangkan ke dalam puisinya. Rasa atau perasaan yang ada pada puisi dapat berupa rasa indah, senang, bahagia, sedih.
3. Nada
    Nada adalah sikap atau keinginan penyair terhadap pembaca.
Nada puisi bisa memberikan nasihat, menyindir, mengkritik, atau mengejek pembaca.
4. Amanat
    Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang pada pembaca.




Unsur ekstrinsik puisi terdiri dari:
  1. Biografi penyair
  2. Zaman ketika puisi itu dibuat
  3. Kehebatan pembaca puisi

Jadi, untuk menilai keindahan suatu puisi dapat dilihat dari kepandaian pengarang memadukan unsur-unsur di atas.

Rima atau persamaan bunyi dapat dibagi :
Berdasarkan bunyinya, rima dapat dibedakan :
  1. Rima sempurna, seluruh suku akhir bunyinya sama. Misalnya : mati –Jati , dahulu – malu
  2. Rima asonansi, vokal dalam setiap suku kata sama. Misalnya: Kurang – bulan, benam – menang
  3. Aliterasi, persamaan pada bunyi konsonan pada awal kata. Misalnya Kuda kami kemari
  4. Disonansi, konsonan yang membentuk kata sama, sedangkan bunyi vokalnya bertentangan.Misalnya: Jinjing – junjung, bolak – balik.
  5. Rima mutlak, yaitu seluruh bunyi kata-kata sama. Misalnya:Lihatlah burung merpati itu Kemana terbangnya setinggi itu
  6. Rima tak sempurna, yaitu hanya sebagia konkonan dan vokal pada suku akhir yang sama.


Berdasrkan letaknya dalam bait, rima dapat dibedakan :
1. Rima silang, a b a b
2. Rima berpeluk, a b b a
3. Rima Terus atau rima rangkai, a a a a
4. Rima pasangan, a a b b
5. Rima putus, a a a b

Proposal

 PROPOSAL


Proposal
  • Apa yang dimaksud dengan proposal? Proposal atau usul kegiatan adalah tulisan yang isinya berupa rencana yang dituangkan dalam bentuk rencana kerja.
  • Bagaimana isi susunan proposal itu? Isi susunan proposal
  1. Kata pengantar, isinya menerangkan tentang dasar pemikiran yang melandasi diadakannya kegiatan, antara lain puji syukur, latar belakang kegiatan tersebut diselenggarakan.
  2. Pendahuluan, biasanya berisi: Latar belakang masalah, landasan pemikiran, tujuan, jenis kegitan
  3. Isi proposal, biasanya diisi dengan rencana kerja, lokasi, susunan organisasi, dana yang dianggarkan (rincian biaya, dari mana dana itu, untuk apa dana itu digunakan. Harapan yang diinginkan (minta bantuan/krditan/persetujuan).
  4. Penutup, berisi kesimpulan, saran.
  5. Lampiran. (lampiran biasanya dapat berupa hasil perhitungan, gambar, poto dsb)


Skema susunan isi proposal
Cover atau jilid
Daptar isi
Kata pengantar
Bab 1 PENDAHULUAN
       1.1 Latar Belakang Masalah
       1.2 Tujuan

Bab 2 RENCANA KEGIATAN
       1.1 Rencana Kegiatan
       1.2 Lokasi
       1.3 Susunan Organisasi/Kepanitiaan
       1.4 Rincian Biaya
       1.5 Jadwal Pelaksanaan

Bab 3 PENUTUP
       1.1 Kesimpulan
       1.2. Saran

Lampiran-lampiran

LAPORAN

Pengertian Laporan

Laporan adalah cara kominikasi di mana penulisan menyampaikan ineormasi kepada seseorang atau suatu badan atas tanggung jawab tugas yang dibebankan kepadanya.

Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan ketika kalian menyusun laporan kegiatan.
1) Judul laporan
Setiap laporan harus diberi judul agar orang tahu arah laporannya. Judul sesuai dengan kegiatan yang akan dilaporkan.

2) Pendahuluan
Pendahuluan sebuah laporan biasanya berisi tujuan diadakannya kegiatan.

3) Isi Laporan
Uraikan segala fakta yang kalian temukan. Isi laporan merupakan uraian dari judul laporan.
a. Susunan Panitia
b. Pelaksanaan Kegiatan
c. Hasil yang dicapai

4) Penutup
Penutup laporan berisi saran-saran, harapan-harapan, atau kesimpulan dari laporan.

Kerangka Laporan Sederhana disusun sebagai berikut:
Cover atau jilid
Daptar isi
Kata pengantaran
A. Pendahuluan
B. Isi Laporan :
    1. Tujuan
    2. Alasan
    3. Hasil
C. Kesimpulan dan Saran

Istilah-istilah dalam pembuatan karya ilmiah atau laporan:
Kutipan = adalah pinjaman kalimat atau ucapan seorang fakar.

Catatan kaki = adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki ditempatkan pada kaki halaman sebuah buku/karya ilmiah.

Bibliografi atau daftar pustaka = adalah daftar yang berisi judul-judul buku yang dijadikan reperensi atau acuan sebuah buku atau karya ilmiah.

Et al = singkatan dari kata latin et alin artinya dan lain-lain.

BIOGRAFI

Biografi adalah buku yang menceritakan riwayat hidup seseorang, yang ditulis oleh orang lain.

Otobiografi adalah buku yang menceritakan riwayat hidup seseorang, yang ditulis oleh dirinya sendiri.

Orang yang biasa ditulis biografinya adalah dia seorang tokoh, baik tokoh politik, artis, ilmuwan dsb. Yang jelas dia telah berjasa dalam suatu hal.

Contoh Biografi:
ANTON M, MOELIONO Lahir di Bandung, 21 Februari 1929. Tahun 1956, ia mendapatkan gelar sarjana bahasa dari Fakultas Sastra (FS) Universitas Indonesia (UI). Jakarta. Tahun 1965, ia memeroleh gelar Master of Arts in Generasi Linguistic, dari Cormel University, Amerika serikat. Tahun 1981, ia memperoleh gelar Doktor ilmu Sastra Bidang Linguistik dari FS UI jakarta.

RESENSI

RESENSI

Pengertian Resensi adalah pertimbangan dan penilaian tentang kelebihan dan kekurangan sebuah hasil karya, baikberupa novel, buku atau film.

Contoh Resensi:
Kumpulan cerpen “My Valentine” secara tidak langsung membuat ketertarikan ingin membasa Yang paling mempengaruhi itu adalah judulnya, yang sudah familiyar dengan remaja-remaja. Banyak orang yang salah memprediksikan isi buku ini, karena mereka melihat dari judulnya, mudah di mengerti walaupun ada sebagian kata yang memakai bahasa arab dan madura tetapi di akhir cerita di berikan keterangannya.

Membuat Simpulan

Pengertian simpulan adalah uraian padat yang berisi intisari dari informasi sumbernya. Kesimpulan dapat diuraikan:

1. Secara deduktif yaitu penjelasan dari hal umum ke hal khusus
Contoh simpulan deduktif:
Penggunaan internet di kalangan remaja mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak posiifnya adalah berbagai informasi yang sifatnya memperluas wawasan, dapat diakses para remaja di luar jam sekolah. Dampak negatifnya adalah informasi tentang pornografi, kekerasan, resialisme, perjudian, serta berita-berita menyesatkan sangat mudah diakses oleh mereka.

2. Secara induktif yaitu dari hal khusus ke hal bersifat umum.
Contoh simpulan indikutif:
Daari internet, para remaja begitu mudah mengakses informasi tentang pornografi, kekerasan, rasialisme, perjudian, serta berita-berita menyesatkan. Namun di samping itu, mereka juga dapat mendapatkan informasi yang dapat menambah wawasan di luar jam sekolah. Penggunaan internet di kalangna remaja memeng mempunyai dampak positif dan negatif.

POLA PENALARAN DALAM MEMBUAT KESIMPULAN

POLA PENALARAN DALAM MEMBUAT KESIMPULAN 

Perbedaan kesimpulan dan simpulan,  
Kesimpulan adalah ringkasan atau rangkuman dari suatu hal,  
Simpulan adalah sesuatu yang disimpulkan atau resume dari beberapa kesimpulan.
Dalam mengambil simpulan, digunakan pola penalaran deduktif dan induktif.

1. Penalaran Deduktif 
Pola ini diaeali dengan mengemukakan pernyataan yang umum lalu diikuti dengan pernyataan-pernyataan khusus.
Penalaran deduktif terdiri atas, tiga bentuk berikut.

 a. Silogisme 
     Silogisme adalah proses pengambilan simpulan dengan mengungkapkan pernyataan yang bersifat umum (premis umum) disusul dengan pernyataan khusus (premis khusus).
Contoh:
PU : Semua peserta ujian diwajibkan mengenakan atribut dan seragam dari sekolah asalnya.
PK : Susi adalah salah seorang peserta ujian.
K : Susi wajib mengenakan atribut dan seragam sekolah asal.

b. Sebab-Akibat-Akibat
    Pola ini diawali dengan pengungkapan fakta yang merupakan sebab, lalu disusul dengan simpulan yang berupa akibat
Contoh :
Masyarakat kita masih rendah tingkat kedisiplinannya. Masih banyak penduduk yang membuang sampah di selokan dan di kali. Sehingga saat datang musim hujan, banjir melandanya

c. Akibat-Sebab-Sebab
    Pola ini dimulai dengan pernyataan yang merupakan akibat, kemudian ditelusuri penyebabnya.
Contoh:
Dua dari tiga remaja di kota-kota besar di Indonesia menurut penelitian,.telah terlibat pergaulan bebas. Kebanyakan dari mereka terpengaruh oleh budaya Barat yang bebas.

2. Penalaran Induktif
    Pola penalaran ini berula dari pengungkapan hal-hal yang khusus, kemudian yang bersifat umum.

Berikut adalah pola-pola penalaran induktif.
a. Generalisasi
    Generalisasi ialah pengambilan simpulan umum berdasarkan fakta dan data yang bersifat khusus. Data dan fakta diperoleh melalui penilaian, pengamatan, atau hasil survei.
Contoh:
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kepada SMA Teladan saat mereka melaksanakan upacara, pakaiannya seragam dan tertib.

b. Sebab-SebabAkibat 
    Pola ini dimulai dengan mengemukakan fakta-fakta yang menjadi sebab, lalu sitarik simpulan yang merupakan akibat.

Makna denotative dan Makna Komotatif

Makna denotative dan Makna Komotatif
Makna denotative disebut juga makna lugas atu makna sebenarnya,yaitu makna yang sesuai dengan makna yang terdapat dalam kamus.Makna ini bersifat objektif.
Contoh:
a. Tangan kanan Iwan terluka ketika sedang bermain sepak bola.
b. Anak itu tangannya kotor sekali.

Adapun makna konotatif disebut juga makna sampingan,yaitu makna yang didasarkan atas perasaan teertentu atau nilai rasa tertentu,di samping makna dasar yang umum. Makna ini bersifat subjektif.
Contoh:
a. Ayah Iwan adalah tangan kanan pemilik perusahaan besar itu.
b. Jangan berpangku tangan saja melihat kejadian itu.

Sinonim, Antonim, Akronim, Homonim, Hiponim

Sinonim adalah kata yang memiliki arti yang sama,
     contoh : bapak, ayah, papah, papap 

Antonim adalah kata yang memiliki makna yang berlawanan,
     contoh : tua X muda, besar X kecil. 

Akrinim adalah singkatan sukukata,
     contoh: Puskesmas = Pusat Kesehataan Masyarakat 

Homonim adalah sama kata lain artinya,
     contoh: Saya bisa mengerjakan soal itu. (dapat) Bisa ular itu mematikan (racun)

Hoponim adalah kata yang memiliki hirarki hubungan makna
Proses hiponim menimbulkan istilah kata umum dan kata khusus.
     Contoh dari kata kepala melahirkan kata kepala sekolah. kepala suku, kepala keluarga dsb

Daftar Pustaka dan Catatan kaki

Cara menulis pada catatan kaki, urutannya sebagai berikut. 
1. nama penulis atau pengarang (tidak dibalik)
2. judul buku
3. tempat diterbitkan
4. nama penerbit
5. tahun terbitan ditulis di dalam kurung
6. kemudian sertakan nomor halaman tempat informasi yang dicatat berada.
Dalam karangan ilmiah catatan kaki ditulis pada bagian bawah halaman,diberi ruangan khusus.
Catatan kaki memberi keterangan sebuah kutipan pada karangan ilmiah.

Contoh penulisan catatan kaki:
 - Abdul Chear, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta,2002). 37.

Cara Penulisan Daftar Pustaka, urutannya sebagai berikut: 
1. Nama, ditulis terbalik dan di urutkan sesuai abjad.
2. Tahun terbit
3. Judul buku (ditulis miring)
4. Tempat terbit.
5. Nama penerbit

Contoh ada tiga judul buku yang harus dibuat daftar pustakanya:
 1. Buku Belajar dan Faktor- factor yang mempengaruhinya karangan Slameto yang diterbitkan oleh PT Rineka Cipta di Jakarta tahun 1987
2. Buku Statistika Praktis untuk Penelitian Pendidikan karangan Prof. Dr. Dedi Heryadi yang diterbitkan oleh Universitas Siliwangi di Jakarta tahun 2009
3. Buku Penelitian Tindakan Kelas karangan Suharsimi Arikunto yang diterbitkan oleh PT Bumi Aksara di Jakarta tahun 2008
Maka Penulisannya sebagai berikut :
Arikunto, S. 2008.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Heryadi,
Dedi. 2009. Statistika Praktis untuk Penelitian Pendidikan. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi
Slameto. 1987. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.