Perubahan Makna Kata

Perubahan Makna Kata
Kata-kata dalam bahasa Indonesia, baik kata asli bahasa asing maknanya ada yang mengalami perubahan.Perubahan makna kata tersebut terjadi sesuai dengan bergiliranya waktu yang dipengaruhi perkembangan budaya. Perubahn makna kata terjadi dengan proses yang bermacam-macam,yakni:  

1. Meluas,maksudnya kata-kata yang dulunya memiliki arti yang terbatas
    kini cakupan maknanya jadi luas.
    Contohnya: Ibu artinya wanita yang melahirkan kita,sekarang siapa saja
                      perempuan yang agak tua dipanggil ibu.  

2. Menyempit,yaitu kata yang dulunya memiliki makna luas sekarang
    maknanya menjadi sempit.
    Contohnya: Pembantu artinya orang yang membantu orang lain.
                      Sekarang pembantu adalah pembantu rumah tangga (babu).  

3. Amelioratif, pengertian kata yang baru dirasakan lebih baik dan
    enak didengar dibandingkan dengan kata yang lama.
    Contohnya: busana lebih baik dari pakaian  

4. Peyoratif, kata yang sekarang maknanya lebih rendah dari yang dulu.
    Contohnya: istri simpanan dulunya istri muda  

5. Sinestesia, perubahan arti akibat pertukaran tanggapan antara dua indera
    yang berlain.
    Contoh: Kata-kata yang diucapkannya menusuk hati,Gadis itu berwajah manis.  

6. Asosiasi,yaitu perubahan makna yang terjadi karena persamaan sifat.
    Contoh: Kios-kios disapu bersih oleh polisi pamong prajo. Anak yang
    macam-macam sikat saja biar aman.

Contoh Makalah Tentang Kenakalan Remaja

KATA PENGANTAR

   Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
   Makalah ini merupakan hasil dari tugas mandiri bagi para mahasiswa, untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang topik kenakalan remaja berikut solusi pencegahan dan pemecahannya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar mandiri kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan.
   Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengetahui tentang berbagai penyebab kenakalan remaja serta dapat membentengi diri dan lingkungan pergaulannya dari terjerumus ke dalam berbagai bentuk kenakalan remaja tersebut.
    Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari dosen pengampu mata kuliah dan juga teman-teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar pada masa mendatang.


Bekasi, 22 Juli 2012

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................  1
DAFTAR ISI........................................................................................................  2
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................  3

1.1. Latar Belakang ...............................................................................................  3
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................  3
1.3. Tujuan..............................................................................................................  4
1.4. Manfaat...........................................................................................................  4
BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................  5
2.1. Pengertian Kenakalan Remaja........................................................................... 5
2.2. Penyebab Kenakalan Remaja...........................................................................  8
2.3. Solusi Kenakalan Remaja................................................................................. 12
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 15
3.1. Kesimpulan...................................................................................................... 15
3.2. Saran .............................................................................................................  16



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja pada waktu yang akhir-akhir ini dan pembinaan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat pula arus kemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat kabar-surat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.
Hal tersebut adalah merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apakah kenakalan remaja itu?
2. Apa penyebab kenakalan remaja?
3. Bagaimana solusi mengatasi kenakalan remaja?

1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang kenakalan remaja, penyebab berikut solusinya.
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa memahami pengertian kenakalan remaja.
2. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
3. Mahasiswa mengetahui solusi dalam mengatasi kenakalan remaja.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kenakalan Remaja
      Akhir-akhir ini di beberapa media masa sering kita membaca tentang perbuatan kriminalitas yang terjadi di negeri yang kita cintai ini. Ada anak remaja yang meniduri ibu kandungnya sendiri, perkelahian antar pelajar, tawuran, penyalahgunaan narkoba dan minum-minuman keras dan masih banyak lagi kriminalitas yang terjadi di negeri ini. Kerusakan moral sudah merebak di seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa serta orang yang sudah lanjut usia.
Termasuk yang tidak luput dari kerusakan moral ini adalah remaja. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi dan pencarian jati diri, yang karenanya sering melakukan perbuatan-perbuatan yang dikenal dengan istilah kenakalan remaja.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat. Beberapa ahli mendefinisikan kenakalan remaja ini sebagai berikut:

1.  Kartono, ilmuwan sosiologi
    Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang".
2. Santrock "Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."



2.2. Penyebab Kenakalan Remaja
      Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya.
Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja. Berbagai faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini penjelasannya secara ringkas:
1. Faktor Internal
    a. Krisis identitas
     Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
b. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

2. Faktor Eksternal
    a. Kurangnya perhatian dari orang tua, serta kurangnya kasih sayang
      Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak. Sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada perkembangan anak. Karena itu baik-buruknya struktur keluarga dan masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan kepribadian anak.

    Keadaan lingkungan keluarga yang menjadi sebab timbulnya kenakalan remaja seperti keluarga yang broken-home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian ayah atau ibunya, keluarga yang diliputi konflik keras, ekonomi keluarga yang kurang, semua itu merupakan sumber yang subur untuk memunculkan delinkuensi remaja.
Dr. Kartini Kartono juga berpendapat bahwasannya faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja antara lain:

1. Anak kurang mendapatkan perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan orang tua, terutama bimbingan ayah, karena ayah dan ibunya masing–masing sibuk mengurusi permasalahan serta konflik batin sendiri

2.  Kebutuhan fisik maupun psikis anak–anak remaja yang tidak terpenuhi, keinginan dan harapan anak–anak tidak bisa tersalur dengan memuaskan, atau tidak mendapatkan kompensasinya

3.  Anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik dan mental yang sangat diperlukan untuk hidup normal, mereka tidak dibiasakan dengan disiplin dan kontrol-diri yang baik

    Maka dengan demikian perhatian dan kasih sayang dari orang tua merupakan suatu dorongan yang berpengaruh dalam kejiwaan seorang remaja dalam membentuk kepribadian serta sikap remaja sehari-hari. Jadi perhatian dan kasih sayang dari orang tua merupakan faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja.


      b. Minimnya pemahaman tentang keagamaan
         Dalam kehidupan berkeluarga, kurangnya pembinaan agama juga menjadi salah satu faktor terjadinya kenakalan remaja. Dalam pembinaan moral, agama mempunyai peranan yang sangat penting karena nilai-nilai moral yang datangnya dari agama tetap tidak berubah karena perubahan waktu dan tempat.
Pembinaan moral ataupun agama bagi remaja melalui rumah tangga perlu dilakukan sejak kecil sesuai dengan umurnya karena setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah, juga belum mengerti mana batas-batas ketentuan moral dalam lingkungannya. Karena itu pembinaan moral pada permulaannya dilakukan di rumah tangga dengan latihan-latihan, nasehat-nasehat yang dipandang baik.
Maka pembinaan moral harus dimulai dari orang tua melalui teladan yang baik berupa hal-hal yang mengarah kepada perbuatan positif, karena apa yang diperoleh dalam rumah tangga remaja akan dibawa ke lingkungan masyarakat. Oleh karena itu pembinaan moral dan agama dalam keluarga penting sekali bagi remaja untuk menyelamatkan mereka dari kenakalan dan merupakan cara untuk mempersiapkan hari depan generasi yang akan datang, sebab kesalahan dalam pembinaan moral akan berakibat negatif terhadap remaja itu sendiri.
Pemahaman tentang agama sebaiknya dilakukan semenjak kecil, yaitu melalui kedua orang tua dengan cara memberikan pembinaan moral dan bimbingan tentang keagamaan, agar nantinya setelah mereka remaja bisa memilah baik buruk perbuatan yang ingin mereka lakukan sesuatu di setiap harinya.

    Kondisi masyarakat sekarang yang sudah begitu mengagungkan ilmu pengetahuan mengakibatkan kaidah-kaidah moral dan tata susila yang dipegang teguh oleh orang-orang dahulu menjadi tertinggal di belakang. Dalam masyarakat yang telah terlalu jauh dari agama, kemerosotan moral orang dewasa sudah lumrah terjadi. Kemerosotan moral, tingkah laku dan perbuatan – perbuatan orang dewasa yang tidak baik menjadi contoh atau tauladan bagi anak-anak dan remaja sehingga berdampak timbulnya kenakalan remaja.

c. Pengaruh dari lingkungan sekitar,
   Pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang sering mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya
Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula.

  Di dalam kehidupan bermasyarakat, remaja sering melakukan keonaran dan mengganggu ketentraman masyarakat karena terpengaruh dengan budaya barat atau pergaulan dengan teman sebayanya yang sering mempengaruhi untuk mencoba. Sebagaimana diketahui bahwa para remaja umumnya sangat senang dengan gaya hidup yang baru tanpa melihat faktor negatifnya, karena anggapan ketinggalan zaman jika tidak mengikutinya.


d. Tempat pendidikan
    Tempat pendidikan, dalam hal ini yang lebih spesifiknya adalah berupa lembaga pendidikan atau sekolah. Kenakalan remaja ini sering terjadi ketika anak berada di sekolah dan jam pelajaran yang kosong. Belum lama ini bahkan kita telah melihat di media adanya kekerasan antar pelajar yang terjadi di sekolahnya sendiri. Ini adalah bukti bahwa sekolah juga bertanggung jawab atas kenakalan dan dekadensi moral yang terjadi di negeri ini.

Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja antara lain:

1. Bagi diri remaja itu sendiri
  Akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dampak bagi mental yaitu kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental yang lembek, berfikir tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral yang pada akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung selama remaja tersebut tidak memiliki orang yang membimbing dan mengarahkan.
2. Bagi keluarga
   Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Apabila remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan menyimpang dari ajaran agama, akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di dalam kekuarga dan putusnya komunikasi antara orang tua dan anak. Tentunya hal ini sangat tidak baik karena dapat mengakibatkan remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras atau mengkonsumsi narkoba. Pada akhirnya keluarga akan merasa malu dan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Padahal kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya terhadap apa yang terjadi dalam keluarganya.

3. Bagi lingkungan masyarakat
    Apabila remaja berbuat kesalahan dalam kehidupan masyarakat, dampaknya akan buruk bagi dirinya dan keluarga. Masyarakat akan menganggap bahwa remaja itu adalah tipe orang yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat. Mereka dianggap anggota masyarakat yang memiliki moral rusak, dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek. Untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.



2.3. Solusi Kenakalan Remaja
     Dari berbagai faktor dan permasalahan yang terjadi di kalangan remaja masa kini sebagaimana telah disebutkan di atas, maka tentunya ada beberapa solusi yang tepat dalam pembinaan dan perbaikan remaja masa kini. Kenakalan remaja dalam bentuk apapun mempunyai akibat yang negatif baik bagi masyarakat umum maupun bagi diri remaja itu sendiri. Tindakan penanggulangan kenakalan remaja dapat dibagi dalam:
1. Tindakan Preventif
    Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan melalui cara berikut:
  1. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja
  2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab timbulnya pelampiasan dalam bentuk kenakalan.

Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:
  1. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
  2. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
  3. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar.
  4. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
  5. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang hubungan sosial yang baik.
  6. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
  7. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.
Sebagaimana disebut di atas, bahwa keluarga juga mempunyai andil dalam membentuk pribadi seorang remaja. Jadi untuk memulai perbaikan, maka harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling sederhana, seperti selalu berkata jujur meski dalam gurauan, membaca doa setiap melakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama yang baik kepada anak dan masih banyak hal lagi yang bisa dilakukan oleh keluarga. Memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik, tetapi semua itu bisa dilakukan dengan pembinaan yang perlahan dan sabar.
Dengan usaha pembinaan yang terarah, para remaja akan mengembangkan diri dengan baik sehingga keseimbangan diri yang serasi antara aspek rasio dan aspek emosi akan dicapai. Pikiran yang sehat akan mengarahkan para remaja kepada perbuatan yang pantas, sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau persoalan masing-masing.

   Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah.

     Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai perbaikan remaja, di antaranya melakukan program “monitoring” pembinaan remaja melalui kegiatan-kegiatan keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan penyelenggaraan berbagai kegiatan positif bagi remaja.

Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan menambah pengertian remaja mengenai:
  1. Pengenalan diri sendiri: menilai diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.
  2. Penyesuaian diri: mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan tersebut.
  3. Orientasi diri: mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri pribadi dan sikap sosial dengan penekanan pada penyadaran nilai-nilai sosial, moral dan etik.

Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dilakukan dengan dua pendekatan:
  1. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan membantu mengatasinya.
  2. Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau kelompok kecil tersebut:
  3.  
2. Tindakan Represif
   Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas pelaku kenakalan remaja tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut “jera” dan tidak berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus ditegakkan melalui pidana atau hukuman secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu.

    Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku dalam keluarga. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.

   Di lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal, guru juga berhak bertindak. Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru dan staf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan represif diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan tim guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara waktu (skors) atau seterusnya tergantung dari jenis pelanggaran tata tertib sekolah.


3. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
   Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus yang sering ditangani oleh suatu lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.
Solusi internal bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain:
  1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
  2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
  3. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif, seperti berolahraga, melukis, mengikuti event perlombaan, dan penyaluran hobi.
  4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
  5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Jika berbagai solusi dan pembinaan di atas dilakukan, diharapkan kemungkinan terjadinya kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi. Dari pembahasan mengenai penanggulangan masalah kenakalan remaja ini perlu ditekankan bahwa segala usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
     Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan.
    Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja akan berdampak kepada diri remaja itu sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Solusi dalam menanggulangi kenakalan remaja dapat dibagi ke dalam tindakan preventif, tindakan represif, dan tindakan kuratif dan rehabilitasi. Adapun solusi internal bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain:
  1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan
  2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama
  3. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif
  4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul,
  5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan
Segala usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.

3.2. Saran
      Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan untuk lebih menaruh perhatian terhadap persoalan sosial, terutama kenakalan remaja. Hendaknya kita dapat mencegah dan mengendalikan perilaku remaja sehingga tidak menimbulkan masalah sosial yang terjadi akibat kenakalan-kenakalan remaja tersebut.


Contoh makalah Tentang Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
   Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.

Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan. Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Djamarah berpendapat bahwa baik mengajar maupun mendidik merupakan tugas dan tanggung jawab guru sebagai tenaga profesional agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Djamarah berpendapat bahwa baik mengajar maupun mendidik merupakan tugas dan tanggung jawab guru sebagai tenaga profesional2. Oleh sebab itu, tugas yang berat dari seorang guru ini pada dasarnya hanya dapat dilaksanakan oleh guru yang memiliki kompetensi profesional yang tinggi.
Guru memegang peranan sentral dalam proses belajar mengajar, untuk itu mutu pendidikan di suatu sekolah sangat ditentukan oleh kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam menjalankan tugasnya.

Menurut Aqib guru adalah faktor penentu bagi keberhasilan pendidikan di sekolah, karena guru merupakan sentral serta sumber kegiatan belajar mengajar3. Lebih lanjut dinyatakan bahwa guru merupakan komponen yang berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah4. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan atau kompetensi profesional dari seorang guru sangat menentukan mutu pendidikan.

Kompetensi profesional guru dalam hal ini guru matematika SMP Negeri di wilayah Kabupaten Pandeglang masih relatif rendah. Berdasarkan hasil Tes Kompetensi Guru yang dilakukan Depertemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutran Pertama yang bekerja sama dengan Pusat Penilaian Pendidikan pada Tahun 2003, menunjukkan bahwa rata-rata nilai kompetensi guru matematika di Kabupaten Pandeglang hanya mencapai 42,25 %. Angka ini masih relatif jauh di bawah standar nilai kompetensi minimal yang diharapkan yaitu 75 %. nilai kompetensi minimal yang diharapkan yaitu 75 %.

Pada dasarnya tingkat kompetensi profesional guru dipengaruhi oleh faktor dari dalam guru itu sendiri yaitu bagaimana guru bersikap terhadap pekerjaan yang diemban. Sedangkan faktor luar yang diprediksi berpengaruh terhadap kompetensi profesional seorang guru yaitu kepemimpinan kepala sekolah, karena kepala sekolah merupakan pemimpin guru di sekolah.

Sikap guru terhadap pekerjaan merupakan keyakinan seorang guru mengenai pekerjaan yang diembannya, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada guru tersebut untuk membuat respons atau berperilaku dalam cara tertentu sesuai pilihannya. Sikap guru terhadap pekerjaan mempengaruhi tindakan guru tersebut dalam menjalankan aktivitas kerjanya. Bilamana seorang guru memiliki sikap positif terhadap pekerjaannya, maka sudah barang tentu guru akan menjalankan fungsi dan kedudukannya sebagai tenaga pengajar dan pendidik di sekolah dengan penuh rasa tanggung jawab. Demikian pula sebaliknya seorang guru yang memiliki sikap negatif terhadap pekerjaannya, pastilah dia hanya menjalankan fungsi dan kedudukannya sebatas rutinitas belaka. Untuk itu amatlah perlu kiranya ditanamkan sikap positif guru terhadap pekerjaan, mengingat peran guru dalam lingkungan pendidikan dalam hal ini sekolah amatlah sentral.

Sikap guru terhadap pekerjaan dapat dilihat dalam bentuk persepsi dan kepuasaannya terhadap pekerjaan maupun dalam bentuk motivasi kerja yang ditampilkan. Guru yang memiliki sikap positif terhadap pekerjaan, sudah barang tentu akan menampilkan persepsi dan kepuasan yang baik terhadap pekerjaanya maupun motivasi kerja yang tinggi, yang pada akhirnya akan mencerminkan seorang guru yang mampu bekerja secara profesional dan memiliki kompetensi profesional yang tinggi kinerjaanya maupun motivasi kerja yang tinggi, yang pada akhirnya akan mencerminkan seorang guru yang mampu bekerja secara profesional dan memiliki kompetensi profesional yang tinggi. Sikap positif maupun negatif seorang guru terhadap pekerjaan tergantung dari guru bersangkutan maupun kondisi lingkungan. Menurut Walgito, sikap yang ada pada diri seseorang dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu faktor fisiologis dan psikologis, serta faktor eksternal, yaitu berupa situasi yang dihadapi individu, normanorma, dan berbagai hambatan maupun dorongan yang ada dalam masyarakat.

Sekolah sebagai organisasi, di dalamnya terhimpun unsur-unsur yang masingmasing baik secara perseorangan maupun kelompok melakukan hubungan keja sama untuk mencapai tujuan. Unsur-unsur yang dimaksud, tidak lain adalah sumber daya manusia yang terdiri dari kepala sekolah, guru-guru, staf, peserta didik atau siswa, dan orang tua siswa. Tanpa mengenyampingkan peran dari unsur-unsur lain dari organisasi sekolah, kepala sekolah dan guru merupakan personil intern yang sangat berperan penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan di sekolah.

Keberhasilan suatu sekolah pada hakikatnya terletak pada efisiensi dan efektivitas penampilan seorang kepala sekolah. Sedangkan Sekolah sebagai lembaga pendidikan bertugas menyelenggarakan proses pendidikan dan proses belajar mengajar dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal ini kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tugas untuk memimpin sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab atas tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah diharapkan menjadi pemimpin dan inovator di sekolah. Oleh sebab itu, kualitas kepemimpinan kepala sekolah adalah signifikan bagi keberhasilan sekolah. bertanggung jawab atas tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah diharapkan menjadi pemimpin dan inovator di sekolah. Oleh sebab itu, kualitas kepemimpinan kepala sekolah adalah signifikan bagi keberhasilan sekolah.

Wahjosumidjo mengemukakan bahwa: Penampilan kepemimpinan kepala sekolah adalah prestasi atau sumbangan yang diberikan oleh kepemimpinan seorang kepala sekolah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif yang terukur dalam rangka membantu tercapainya tujuan sekolah. Penampilan kepemimpinan kepala sekolah ditentukan oleh faktor kewibawaan, sifat dan keterampilan, perilaku maupun fleksibilitas pemimpin. Menurut Wahjosumidjo, agar fungsi kepemimpinan kepala sekolah berhasil memberdayakan segala sumber daya sekolah untuk mencapai tujuan sesuai dengan situasi, diperlukan seorang kepala sekolah yang memiliki kemampuan profesional yaitu: kepribadian, keahlian dasar, pengalaman, pelatihan dan pengetahuan profesional, serta kompetensi administrasi dan pengawasan.

Kemampuan profesional kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan yaitu bertanggung jawab dalam menciptakan suatu situasi belajar mengajar yang kondusif, sehingga guru-guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik dan peserta didik dapat belajar dengan tenang. Disamping itu kepala sekolah dituntut untuk dapat bekerja sama dengan bawahannya, dalam hal ini guru.
Kepemimpinan kepala sekolah yang terlalu berorientasi pada tugas pengadaan sarana dan prasarana dan kurang memperhatikan guru dalam melakukan tindakan, dapat menyebabkan guru sering melalaikan tugas sebagai pengajar dan pembentuk nilai moral. Hal ini dapat menumbuhkan sikap yang negatif dari seorang guru terhadap pekerjaannya di sekolah, sehingga pada akhirnya berimlikasi terhadap keberhasilan prestasi siswa di sekolah. keberhasilan prestasi siswa di sekolah.

Kepala sekolah adalah pengelola pendidikan di sekolah secara keseluruhan, dan kepala sekolah adalah pemimpin formal pendidikan di sekolahnya. Dalam suatu lingkungan pendidikan di sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab penuh untuk mengelola dan memberdayakan guru-guru agar terus meningkatkan kemampuan kerjanya. Dengan peningkatan kemampuan atas segala potensi yang dimilikinya itu, maka dipastikan guru-guru yang juga merupakan mitra kerja kepala sekolah dalam berbagai bidang kegiatan pendidikan dapat berupaya menampilkan sikap positif terhadap pekerjaannya dan meningkatkan kompetensi profesionalnya

Berdasarkan uraian diatas menunjukkkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan merupakan faktor yang cukup menentukan tingkat kompetensi profesional guru. Sehinga dapat diduga bahwa masih rendahnya kompetensi profesional guru dalam hal ini guru matematika SMP Negeri di Kabupaten Pandeglang, disebabkan oleh kompetensi profesional guru itu sendiri yang rendah, kepemimpinan kepala sekolah yang kurang efektif dan sikap guru yang negatif terhadap pekerjaannya. Atas dasar pemikiran tersebut, peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Guru terhadap Pekerjaan dengan Kompetensi Profesional Guru Matematika SMP Negeri di Kabupaten Pandeglang”.

B. Identifikasi Masalah
     Masalah yang muncul berkenaan dengan hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru, diidentifikasikan sebagai berikut:
  1. Apakah kepemimpinan kepala sekolah memiliki hubungan dengan kompetensi profesional guru.
  2. Apakah sikap guru terhadap pekerjaan memiliki hubungan dengan kompetensi profesional guru.
  3. Apakah kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan berhubungan dengan kompetensi profesional guru.
  4. Apakah kompetensi profesional guru dapat ditingkatkan melalui kepemimpinan kepala sekolah.
  5. Apakah kompetensi profesional guru dapat ditingkatkan melalui sikap guru terhadap pekerjaan guru.
  6. Apakah para guru telah mempunyai tingkat kompetensi profesional yang tinggi.
  7. Apakah kepala sekolah telah menerapkan kepemimpinan yang efektif dan relevan dengan kondisi sekolah.
  8. Apakah para guru telah memiliki sikap positif terhadap pekerjaannya.
  9. Apakah kepemimpinan kepala sekolah yang semakin positif akan diiringi dengan semakin positifnya kompetensi profesional guru.
  10. Apakah sikap guru terhadap pekerjaan yang positif akan diiringi dengan semakin positifnya
  11. Apakah tingkat kompetensi profesional guru yang rendah diakibatkan oleh kepemimpinan kepala sekolah yang kurang efektif dan tidak relevan.
  12. Apakah tingkat kompetensi profesional guru yang rendah diakibatkan oleh sikap guru yang negatif terhadap pekerjaannya.
  13. Bagaimana pola hubungan fungsional antara kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru.
C. Pembatasan Masalah
     Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Oleh karena itu, penulis memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi dalam konteks permasalahan yang terdiri dari :
  1. Hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kompetensi profesional guru.
  2. Hubungan antara sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru.
  3. Hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru.
Selanjutnya untuk lebih memperdalam penelitian, maka dipilih tiga variabel yang relevan dengan permasalahan pokok, yaitu kepemimpinan kepala sekolah sebagai variabel bebas kesatu (X1), sikap guru terhadap pekerjaan sebagai variabel bebas kedua (X2), dan kompetensi profesional guru sebagai variabel terikat (Y).

D. Perumusan Masalah
     Perumusan masalah merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian ilmiah. Perumusan masalah berguna untuk mengatasi kerancuan dalam pelaksanaan penelitian. Berdasarkan masalah yang dijadikan fokus penelitian, masalah pokok penelitian tersebut dirumuskan sebagai berikut :
  1. Apakah terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kompetensi profesional guru.
  2. Apakah terdapat hubungan antara sikap terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru.
  3. Apakah terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru.
E. Kegunaan Penelitian
     Kegunaan dari penelitian yaitu untuk meningkatkan kompetensi profesional guru dengan melihatnya dari aspek kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan. Untuk maksud tersebut, dicari hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kompetensi profesional guru dan hubungan antara sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru. Setelah itu dikaji bagaimana hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan secara bersama-sama dengan kompetensi profesional guru. Dengan mengetahui hubungan tersebut, hasil penelitian diharapkan berguna untuk meningkatkan kompetensi profesional guru matematika khususnya di Kabupaten Pandeglang.

BAB II
PEMBAHASAN

A.Permasalahan Pendidikan Masa Kini
    Betapapun terdapat banyak kritik yang dilancarkan oleh berbagai kalangan terhadap pendidikan, atau tepatnya terhadap praktek pendidikan, namun hampir semua pihak sepakat bahwa nasib suatu komunitas atau suatu bangsa di masa depan sangat bergantung pada kontibusinya pendidikan. Shane (1984: 39), misalnya sangat yakin bahwa pendidikanlah yang dapat memberikan kontribusi pada kebudayaan di hari esok. Pendapat yang sama juga bisa kita baca dalam penjelasan Umum Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional (UU No. 20/2003), yang antara lain menyatakan: “Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat”.

Dengan demikian, sebagai institusi, pendidikan pada prinsipnya memikul amanah “etika masa depan”. Etika masa depan timbul dan dibentuk oleh kesadaran bahwa setiap anak manusia akan menjalani sisa hidupnya di masa depan bersama-sama dengan makhluk hidup lainnya yang ada di bumi. Hal ini berarti bahwa, di satu pihak, etika masa depan menuntut manusia untuk tidak mengelakkan tanggung jawab atas konsekuensi dari setiap perbautan yang dilakukannya sekarang ini. Sementara itu pihak lain, manusia ditutut untuk mampu mengantisipasi, merunuskan nilai-nilai, dan menetapkan prioritas-prioritas dalam suasana yang tidak pasti agar generasi-generasi mendatang tidak menjadi mangsa dari proses yang semakin tidak terkendali di zaman mereka dikemudian hari (Joesoef, 2001: 198-199).

Dalam konteks etika masa depan tersebut, karenanya visi pendidikan seharusnya lahir dari kesadaran bahwa kita sebaiknya jangan menanti apapun dari masa depan, karena sesungguhnya masa depan itulah mengaharap-harapkan dari kita, kita sendirilah yang seharusnya menyiapkannya (Joesoef, 2001: 198).

Visi ini tentu saja mensyaratkan bahwa, sebagai institusi, pendidikan harus solid. Idealnya, pendidikan yang solid adalah pendidikan yang steril dari berbagai permasalahan. Namun hal ini adalah suatu kemustahilan. Suka atau tidak suka, permasalahan akan selalu ada dimanapun dan kapanpun, termasuk dalam institusi pendidikan. Oleh karena itu, persoalannya bukanlah usaha menghindari permasalahah, tetapi justru perlunya menghadapi permasalahan itu secara cerdas dengan mengidentifikasi dan memahami substansinya untuk kemudian dicari solusinya. Makalah ini berusaha mengidentifikasi dan memahami permasalahan-permasalahan pendidikan kontemporer di Indonesia. Permasalahan-permasalahan pendidikan dimaksud dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu permasalahan eksternal dan permasalahan internal. Perlu pula dikemukakan bahwa permasalah pendidikan yang diuraikan dalam makalah ini terbatas pada permasalahan pendidikan formal. Namun sebelum menguraikan permasalahan eksternal dan internal tersebut, terlebih dahulu disajikan uraian singkat tentang fungsi pendidikan. Uraian yang disebut terakhir ini dianggap penting, karena permasalahan pendidikan pada hakekatnya terkait erat dengan realisasi fungsi pendidikan.

Fungsi Pendidikan Pasal 3 UU No. 20/2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rumusan pasal 3 UU No. 20/2003 ini terkandung empat fungsi yang harus diaktualisasikan olen pendidikan, yaitu: (1) fungsi mengembangkan kemampuan peserta didik, (2) fungsi membentuk watak bangsa yang bermartabat, (3) fungsi mengembangkan peradaban bangsa yang bermartabat, dan (4) fungsi mencerdaskan kehidupan bangsa. Noeng Muhadjir (1987: 20-25) menyebutkan bahwa, sebagai institusi pendidikan mengemban tiga fungsi. Pertama, pendidikan berfungsi menumbuhkan kreativitas peserta didik. Kedua, pendidikan berfungsi mewariskan nilai-nilai kepada peserta didik; dan Ketiga, pendidikan berfungsi meningkatkan kemampuan kerja produktif peserta didik.

Kalau dibandingkan dengan fungsi pendidikan yang termaktup dalam rumusan pasal 3 UU No. 20/2003 di atas, fungsi pertama yang dikemukakan Noeng Muhadjir secara substantive sama dengan fungsi keempat menurut UU No. 20/2003.
Sedangkan fungsi pendidikan ketiga yang dikemukakan Noeng Muhadjir pada dasarnya sama dengan fungsi pertama menurut UU No. 20/2003. Sementara itu, Vebrianto, seperti dikutip M. Rusli Karim (1991: 28) menyebutkan empat fungsi pendidikan. Keempat fungsi dimaksud adalah: (1) transmisi kultural, pengetahuan, sikap, nilai dan norma ; (2) memilih dan menyiapkan peran sosial bagi peserta didik; (3) menjamin intergrasi nasional; dan (4) mengadakan inovasi-inovasi sosial. Terlepas dari adanya perbedaan rincian dalam perumusan fungsi pendidikan seperti tersebut di atas, namun satu hal yang pasti ialah bahwa fungsi utama pendidikan adalah membantu manusia untuk meningkatkan taraf hidup dan martabat kemanusiaannya. 1. Permasalahan Eksternal Pendidikan Masa Kini

Permasalahan eksternal pendidikan di Indonesia dewasa ini sesungguhnya sangat komplek. Hal ini dikarenakan oleh kenyataan kompleksnya dimensi-dimensei eksternal pendidikan itu sendiri. Dimensi-dimensi eksternal pendidikan meliputi dimensi sosial, politik, ekonomi, budaya, dan bahkan juga dimensi global. Dari berbagai permasalahan pada dimensi eksternal pendidikan di Indonesia dewasa ini, makalah ini hanya akan menyoroti dua permasalahan, yaitu permasalahan globalisasi dan permasalahan perubahan sosial.

Permasalahan globalisasi menjadi penting untuk disoroti, karena ia merupakan trend abad ke-21 yang sangat kuat pengaruhnya pada segenap sector kehidupan, termasuk pada sektor pendidikan. Sedangakan permasalah perubahan social adalah masalah “klasik” bagi pendidikan, dalam arti ia selalu hadir sebagai permasalahan eksternal pendidikan, dan karenya perlu dicermati. Kedua permasalahan tersebut merupakan tantangan yang harus dijawab oleh dunia pendidikan, jika pendidikan ingin berhasil mengemban misi (amanah) dan fungsinya berdasarkan paradigma etika masa depan.

1.1. Permasalahan globalisasi
       Globalisasi mengandung arti terintegrasinya kehidupan nasional ke dalam kehidupan global. Dalam bidang ekonomi, misalnya, globalisasi ekonomi berarti terintegrasinya ekonomi nasional ke dalam ekonomi dunia atau global (Fakih, 2003: 182). Bila dikaitkan dalam bidang pendidikan, globalisasi pendidikan berarti terintegrasinya pendidikan nasional ke dalam pendidikan dunia. Sebegitu jauh, globalisasi memang belum merupakan kecenderungan umum dalam bidang pendidikan. Namun gejala kearah itu sudah mulai Nampak. Sejumlah SMK dan SMA di beberapa kota di Indonesia sudah menerapkan sistem Manajemen Mutu (Quality Management Sistem) yang berlaku secara internasional dalam pengelolaan manajemen sekolah mereka, yaitu SMM ISO 9001:2000; dan banyak diantaranya yang sudah menerima sertifikat ISO. Oleh karena itu, dewasa ini globalisasi sudah mulai menjadi permasalahan actual pendidikan. Permasalahan globalisasi dalam bidang pendidikan terutama menyangkut output pendidikan. Seperti diketahui, di era globalisasi dewasa ini telah terjadi pergeseran paradigma tentang keunggulan suatu Negara, dari keunggulan komparatif (Comperative adventage) kepada keunggulan kompetitif (competitive advantage). Keunggulam komparatif bertumpu pada kekayaan sumber daya alam, sementara keunggulan kompetitif bertumpu pada pemilikan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas (Kuntowijoyo, 2001: 122). Dalam konteks pergeseran paradigma keunggulan tersebut, pendidikan nasional akan menghadapi situasi kompetitif yang sangat tinggi, karena harus berhadapan dengan kekuatan pendidikan global. Hal ini berkaitan erat dengan kenyataan bahwa globalisasi justru melahirkan semangat cosmopolitantisme dimana anak-anak bangsa boleh jadi akan memilih sekolah-sekolah di luar negeri sebagai tempat pendidikan mereka, terutama jika kondisi sekolah-sekolah di dalam negeri secara kompetitif under-quality (berkualitas rendah). Kecenderungan ini sudah mulai terlihat pada tingkat perguruan tinggi dan bukan mustahil akan merambah pada tingkat sekolah menengah.

Bila persoalannya hanya sebatas tantangan kompetitif, maka masalahnya tidak menjadi sangat krusial (gawat). Tetapi salah satu ciri globalisasi ialah adanya “regulasi-regulasi”. Dalam bidang pendidikan hal itu tampak pada batasan-batasan atau ketentuan-ketentuan tentang sekolah berstandar internasional. Pada jajaran SMK regulasi sekolah berstandar internasional tersebut sudah lama disosialisasikan. Bila regulasi berstandar internasional ini kemudian ditetapkan sebagai prasyarat bagi output pendidikan untuk memperolah untuk memperoleh akses ke bursa tenaga kerja global, maka hal ini pasti akan menjadi permasalah serius bagi pendidikan nasional. Globalisasi memang membuka peluang bagi pendidikan nasional, tetapi pada waktu yang sama ia juga mengahadirkan tantangan dan permasalahan pada pendidikan nasional. Karena pendidikan pada prinsipnya mengemban etika masa depan, maka dunia pendidikan harus mau menerima dan menghadapi dinamika globalisasi sebagai bagian dari permasalahan pendidikan masa kini.

1.2. Permasalahan perubahan sosial
       Ada sebuah adegium yang menyatakan bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi, semuanya berubah; satu-satunya yang abadi adalah perubahan itu sendiri. Itu artinya, perubahan social merupakan peristiwa yang tidak bisa dielakkan, meskipun ada perubahan social yang berjalan lambat dan ada pula yang berjalan cepat. Bahkan salah satu fungsi pendidikan, sebagaimana dikemukakan di atas, adalah melakukan inovasi-inovasi social, yang maksudnya tidak lain adalah mendorong perubahan social. Fungsi pendidikan sebagai agen perubahan sosial tersebut, dewasa ini ternyata justru melahirkan paradoks. Kenyataan menunjukkan bahwa, sebagai konsekuansi dari perkembangan ilmu perkembangan dan teknologi yang demikian pesat dewasa ini, perubahan social berjalan jauh lebih cepat dibandingkan upaya pembaruan dan laju perubahan pendidikan. Sebagai akibatnya, fungsi pendidikan sebagai konservasi budaya menjadi lebih menonjol, tetapi tidak mampu mengantisipasi perubahan sosial secara akurat (Karim, 1991: 28).

Dalam kaitan dengan paradoks dalam hubungan timbal balik antar pendidikan dan perubahan sosial seperti dikemukakan di atas, patut kiranya dicatat peringatan Sudjatmoko (1991:30) yang menyatakan bahwa Negara-negara yang tidak mampu mengikuti revolusi industri mutakhir akan ketinggalan dan berangsur-angsur kehilangan kemampuan untuk mempertahankan kedudukannya sebagai Negara merdeka. Dengan kata lain, ketidakmampuan mengelola dan mengikuti dinamika perubahan sosial sama artinya dengan menyiapkan keterbelakangan. Permasalahan perubahan sosial, dengan demikian harus menjadi agenda penting dalam pemikiran dan praksis pendidikan nasional. 

2. Permasalahan Internal Pendidikan Masa Kini
   Seperti halnya permasalahan eksternal, permasalahan internal pendidikan di Indonesia masa kini adalah sangat kompleks. Daoed Joefoef (2001: 210-225) misalnya, mencatat permasalahan internal pendidikan meliputi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan strategi pembelajaran, peran guru, dan kurikulum. Selain ketiga permasalahan tersebut sebenarnya masih ada jumlah permasalahan lain, seperti permasalahan yang berhubungan dengan sistem kelembagaan, sarana dan prasarana, manajemen, anggaran operasional, dan peserta didik. Dari berbagai permasalahan internal pendidikan dimaksud, makalah ini hanya akan membahas tiga permasalahan internal yang di pandang cukup menonjol, yaitu permasalahan sistem kelembagaan, profesionalisme guru, dan strategi pembelajaran. 

2.1. Permasalahan Sistem Kelembagaan
      Permasalahan sistem kelembagaan pendidikan yang dimaksud dengan uraian ini ialah mengenai adanya dualisme atau bahkan dikotomi antar pendidikan umum dan pendidikan agama. Dualisme atau dikotomi antara pendidikan umum dan pendidikan agama ini agaknya merupakan warisan dari pemikiran Islam klasik yang memilah antara ilmu umum dan ilmu agama atau ilmu ghairuh syariah dan ilmu syariah, seperti yang terlihat dalam konsepsi al-Ghazali (Otman, 1981: 182).

Dualisme dikotomi sistem kelembagaan pendidikan yang berlaku di negeri ini kita anggap sebagai permasalahan serius, bukan saja karena hal itu belum bisa ditemukan solusinya hingga sekarang, melainkan juga karena ia, menurut Ahmad Syafii Maarif (1987:3) hanya mampu melahirkan sosok manusia yang “pincang”. Jenis pendidikan yang pertama melahirkan sosok manusia yang berpandangan sekuler, yang melihat agama hanya sebagai urusan pribadi. Sedangkan sistem pendidikan yang kedua melahirkan sosok manusia yang taat, tetapi miskim wawasan. Dengan kata lain, adanya dualisme dikotomi sistem kelembagaan pendidikan tersebut merupakan kendala untuk dapat melahirkan sosok manusia Indonesia “seutuhnya”. Oleh karena itu, Ahmad Syafii Maarif (1996: 10-12) menyarankan perlunya modal pendidikan yang integrative, suatu gagasan yang berada di luar ruang lingkup pembahasan makalah ini. 

2.2. Permasalahan Profesionalisme Guru
     Salah satu komponen penting dalam kegiatan pendidikan dan proses pembelajaran adalah pendidik atau guru. Betapapun kemajuan taknologi telah menyediakan berbagai ragam alat bantu untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran, namun posisi guru tidak sepenuhnya dapat tergantikan. Itu artinya guru merupakan variable penting bagi keberhasilan pendidikan. Menurut Suyanto (2007: 1), “guru memiliki peluang yang amat besar untuk mengubah kondisi seorang anak dari gelap gulita aksara menjadi seorang yang pintar dan lancar baca tulis alfabetikal maupun funfsional yang kemudian akhirnya ia bisa menjadi tokoh kebanggaan komunitas dan bangsanya”. Tetapi segera ditambahkan: “guru yang demikian tentu bukan guru sembarang guru. Ia pasti memiliki profesionalisme yang tinggi, sehingga bisa “digugu lan ditiru”.

Lebih jauh Suyanto (2007: 3-4) menjelaskan bahwa guru yang profesional harus memiliki kualifikasi dan ciri-ciri tertentu. Kualifikasi dan ciri-ciri dimaksud adalah: (a) harus memiliki landasan pengetahuan yang kuat, (b) harus berdasarkan atas kompetensi individual, (c) memiliki sistem seleksi dan sertifikasi, (d) ada kerja sama dan kompetisi yang sehat antar sejawat, (e) adanya kesadaran profesional yang tinggi, (f) meliki prinsip-prinsip etik (kide etik), (g) memiliki sistem seleksi profesi, (h) adanya militansi individual, dan (i) memiliki organisasi profesi. Dari ciri-ciri atau karakteristik profesionalisme yang dikemukakan di atas jelaslah bahwa guru tidak bisa datang dari mana saja tanpa melalui sistem pendidikan profesi dan seleksi yang baik. Itu artinya pekerjaan guru tidak bisa dijadikan sekedar sebagai usaha sambilan, atau pekerjaan sebagai moon-lighter (usaha objekan) Suyanto (2007: 4). Namun kenyataan dilapangan menunjukkan adanya guru terlebih terlebih guru honorer, yang tidak berasal dari pendidikan guru, dan mereka memasuki pekerjaan sebagai guru tanpa melalui system seleksi profesi. Singkatnya di dunia pendidikan nasional ada banyak, untuk tidak mengatakan sangat banyak, guru yang tidak profesioanal. Inilah salah satu permasalahan internal yang harus menjadi “pekerjaan rumah” bagi pendidikan nasional masa kini. 

2.3. Permasalahan Strategi Pembelajaran
       Menurut Suyanto (2007: 15-16) era globalisasi dewasa ini mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap pola pembelajaran yang mampu memberdayakan para peserta didik. Tuntutan global telah mengubah paradigma pembelajaran dari paradigma pembelajaran tradisional ke paradigma pembelajaran baru. Suyanto menggambarkan paradigma pembelajaran sebagai berpusat pada guru, menggunakan media tunggal, berlangsung secara terisolasi, interaksi guru-murid berupa pemberian informasi dan pengajaran berbasis factual atau pengetahuan. Paulo Freire (2002: 51-52) menyebut strategi pembelajaran tradisional ini sebagai strategi pelajaran dalam “gaya bank” (banking concept).

Di pihak lain strategi pembelajaran baru digambarkan oleh Suyanto sebagai berikut: berpusat pada murid, menggunakan banyak media, berlangsung dalam bentuk kerja sama atau secara kolaboratif, interaksi guru-murid berupa pertukaran informasi dan menekankan pada pemikiran kritis serta pembuatan keputusan yang didukung dengan informasi yang kaya. Model pembelajaran baru ini disebut oleh Paulo Freire (2000: 61) sebagai strategi pembelajaran “hadap masalah” (problem posing). Meskipun dalam aspirasinya, sebagaimana dikemukakan di atas, dewasa ini terdapat tuntutan pergeseran paradigma pembelajaran dari model tradisional ke arah model baru, namun kenyataannya menunjukkan praktek pembelajaran lebih banyak menerapkan strategi pembelajaran tradisional dari pembelajaran baru (Idrus, 1997: 79). Hal ini agaknya berkaitan erat dengan rendahnya professionalisme guru.


BAB.III
PENUTUP
     Permasalahan pendidikan di Indonesia masa kini sesungguhnya sangat kompleks. Makalah ini dengan segala keterbatasannya, hanya sempat menyoroti beberapa diantaranya yang dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu permasalahan eksternal dan internal. Dalam permasalahan eksternal di bahas masalah globalisasi dan masalah perubahan social sebagai lingkungan pendidikan.
Sedangkan menyangkut permasalahan internal disoroti masalah system kelemahan (dialisme dikotomi), profesionalisme guru, dan strategi pembelajaran. Dari pemahaman terhadap sejumlah permasalahan dimaksud di atas dapat disimpulkan bahwa berbagai permasalahan pendidikan yang komplek itu, baik eksternal maupun internal adalah saling terkait. Hal ini tentu saja menyarankan bahwa pemecahan terhadap permasalahan-permasalahan pendidikan tidak bisa dilakukan secara parsial; yang merupakan pendekatan terpadu. Bagaimanapun, permasalahan-permasalahan di atas yang belum merupakan daftar lengkap, harus kita hadapi dengan penuh tanggung jawab. Sebab, jika kita gagal menemukan solusinya maka kita tidak bisa berharap pendidikan nasional akan mampu bersaing secara terhormat di era globalisasi dewasa ini.


DAFTAR PUSTAKA

  • Fakih, Mansour, 2000. Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi, Yogyakarta: Insist Press dan Pustaka Pelajar. 
  • Freire, Paulo, 2000. Pendidikan Kaum Tertindas, alih bahasa Oetomo Dananjaya dkk. Jakarta: LP3ES. 
  • Joesoef, Daoed, 2001. “Pembaharuan Pendidikan dan Pikiran”, dalam Sularto ( ed .). Masyarakat Warga dan Pergulatan Demokrasi: Antara Cita dan Fakta. Jakarta: Kompas. 
  • Karis, M. Rusli. 1991, “Pendidikan Islam sebai Upaya Pembebasan Manusia”, dalam Muslih Usa (ed.). Pendidikan Islam di Indonesia: Antara Cita dan Fakta. Yogyakarta: Tiara Wacana. 
  • Kuntowijoyo, 2001. Muslim Tanpa Masjid: Esai-Esai Agama, Budaya, dan Politik dalam Bingkai Strukturalisme Transendental, Bandung: Mizan. 
  • Maarif, Ahmad Syafii, 1987. “Masalah Pembaharuan Pendidikan Islam”, dalam Ahmad Busyairi dan Azharudin Sahil ( ed .). Tantangan Pendidikan Islam. Yogyakarta: LPM UII.
  •  Maarif. Ahmad Syafii, 1996. “Pendidikan Islam dan Proses Pemberdayaan Umat”. Jurnal Pendidikan Islam, No. 2 Th.I/Oktober 1996. 
  • Muhadjir, Noeng, 1987. Ilmu Pendidikan dan Perubahan Social: Suatu Teori Pendidikan. Yogyakarta: Reka Sarasih
  • Muhadjir, Noeng, 1987. Ilmu Pendidikan dan Perubahan Social: Suatu Teori Pendidikan. Yogyakarta: Reka Sarasih. 
  • Othman, Ali Issa, 1981. Manusia Menurut al-Ghazali, alih bahasa Johan Smit dkk. Bandung: Pustaka.
  • Shane, Harlod G., 1984. Arti Pendidikan bagi Masa Depan. Jakarta: Rajawali Pers.
  • Soedjatmoko, 1991. “Nasionalisme sebagai Prospek Belajar”, Prisma, No. 2 Th. XX, Februari. 
  • Suyanto, 2007, “Tantangan Profesionalisme Guru di Era Global”, Pidato Dies Natalis ke-43 Universitas Negeri Yogyakarta, 21 Mei.

Spesifikasi dan Harga Lenovo S920

Spesifikasi dan Harga Lenovo S920, Tawarkan Spesifikasi Lengkap  

Smartphone Lenovo S920 - Lenovo telah luncurkan produk barunya disamping spesifikasi premium pada smartphone canggih yang dimilikinya. Smartphone canggih tersebut dikenal dengan sebutan Lenovo K900, produsen asal cina baru-baru ini meriliskan produk tangguhnya yang diberi nama Lenovo S920 yang tak kalah tangguh dengan produk sebelumnya. Lenovo S920 ini baru tersedia dipasar gadget indonesia pada bulan mei yang lalu dengan harga yang terbilang tidak terlalu mahal. Lenovo S920 menawarkan berbagai fitur dan keunggulannya. Smartphone yang menggunakan sistem operasi android (jelly bean) dengan versi 4.2.1 ini ditenagai dengan prosesor Quad core, dengan memiliki bentang layar yang cukup lebar berukuran 5,3inci. Dengan resolusi 720x1380pixel yang memiliki kerapatan 227ppi.

Lenovo S920
Spesifikasi yang handal dari Lenovo S920 ini tidak heran jika banyak penggemar samrtphone mencari keberadaanya. Apalagi ditambah dengan Lenovo S920 ini adalah samrtphone bersegmen phablet yang cukup disenangi pengguna saat ini.

Untuk lebih tau mengenai Lenovo S920 marilah kita telisik ulasan spesifikasi sbegai berikut:
Desain & Layar- pada ponsel Lenovo S920 memiliki dimensi bodi dengan ukuran 154x77.7x7.9mm dan mempunyai berat 159 g. Untuk keseluruhan bodi pada Lenovo S920 ini dibalut dengan material plastik glosssy. Walaupun Lenovo S920 ini terkesan lebar akan tetapi smartphone ini memiliki ketebalan yang cukup tipis dan mudah dibawa kemana-mana. Pada Lenovo S920 jenis layar yang dimilikinya adalah IPS LCD.

Hadware- Lenovo S920 ini mempunyai prosesor Quad core dengan kecepatan 1,2 Ghz. Ponsel Lenovo S920 ini juga dilengkapi dengan kapasitas RAM 1 Gb yang dapat membantu memaksimalkan kinerja ponsel. Lenovo S920 telah dilengkapi dengan memori internal sebesar 4gb dan juga dapat disematkan micro-SD hingga 32 gb.

Kamera & Multimedia- Pada ponsel ini mempunyai 8 mp pada kamera utamanya, sedangkan untuk kamera depan memiliki 2 mp yang cukup memuaskan bagi anda yang suka berselfi ria. Dari kedua kamera yang ada telah disediakan fitur yang cukup lengkap diantaranya panorama, HDR, MAV dan juga face beauty. Dalam merekam video akan menghasilkan vedio dengan resolusi 1080P yang sangat memukau untuk digunakan merekam.

Konektifitas- untuk fitur koneksi yang digunakan oleh Lenovo S920 adalah penyediaan jaringan ganda yang menyokong adanya jaringan 3G HSDPA dan wifi, tidak lupa juga bluetoot dan micro-USB untuk trasfering data lebih cepat. Baterai- ponsel Lenovo S920 ini memiliki daya baterai sebesar 2250mAH dengan tipe li-po, yang dapat bertahan selama kurang lebih 480 jam dalam keadaan siaga.

Dari ulasan diatas dapat kita lihat bahwa ponsel Lenovo S920 ini memiliki spesifikasi yang tangguh dan memukau para penggemar smartphone. Ketersediaan fitur yang lengkap menjadikan smartphone ini mampu bersaing dengan smartphone yang lain.

Harga ponsel Lenovo S920 – ponsel ini memiliki harga yang tidak begitu mahal, untuk kalangan menengah, harga yang ditawarkan pada ponsel ini berkisar 3jutaan. Dengan harga tersebut apabila dibandingkan dengan spesifikasi serta kelengkapan fitur yang dimilikinya sangatlah seimbang. Tidak perlu anda ragukan kualitas pada Lenovo S920, karena produsen Lenovo asal cina ini sangat memperhatikan kualitas setiap keluaran produknya.

Demikian ulasan yang dapat kita sampaikan terkait harga dan juga spesifikasi dari ponsel Lenovo S920, dengan ketangguhan spesifikasinya. Semoga informasi ini dapat memberikan kemanfaatan yang lebih bagi anda untuk menentukan pilihan gadget yang terbaik.

Spesifikasi dan Harga Terbaru Lenovo A706

Smartphone Berbasis Android, Lenovo A706. Spesifikasi dan Harga Terbaru Saat Ini 

Smarphone Lenovo A706 - Kini lenovo kembali menawarkan produk terbarunya dengan seri A706. Hadir dengan prosesor quad core, dengan harga yang sangat terjangkau. Smartphone ini memiliki sudah dilengkapi dengan kemmapuan dual SIM yang dapat aktif secara bersamaan, seperti halnya smartphone lainnya.

Lenovo A706
Ponsel Lenovo A706 ini diperkenalkan dengan julukan smartphone Quad Core H. Ponsel yang berbasis android ini juga telah disenjatai berbagai kemampuan yang sangat mumpuni meskipun ponsel ini dari seri A. Yang mana seri ini berada di entry level.ponsel Lenovo A706 ini tidak kalah tangguh dengan smartphone yang lain, karena kinerja dari perangkat ini ditenagai oleh Qualcom MSM8225Q snapdragon dengan prosesor quad core 1,2-Ghz dan dilengkapi dengan kapasotas RAM sebesar 1 GB, sehingga perangkat ini menjadi lancar dan cepat saat digunakan.




Pobsel Lenovo A706 ini lebih unggul jika dibandingkan dengan produk lain seperti Asus tranformer dan LG Optimus saat diadakannya uji yang menggunakan Antutu.

Ponsel Lenovo A706 telah menyuguhkan fitur dengan magic touch versi 4.0, denga pilihan wallpaper, efek hingga tema. Dengan adanya fitur tersebut pengguna dapat mengganti tampilan dengan sesuka hati sesuai dengan selera. Lenovo A706 ini sangat nyaman dengan keleluasaan layar, karena memiliki bentang layar 4,5 inci, dengan layar teknologi IPS LCD. Dan layar ini mampu menyuguhkan kedalaman macam warna sampai sebanyak 16 juta warna pilihan yang beresolusi 480x854pixel dengan kerapatan mencapai 218-ppi. Akan tetapi sangat disayangkan sekali karena pada layar Lenovo A706 ini tidak dilengkapi dengan corning gorila glas yang biasa terdapat pada ponsel-ponsel lainnya sebagai pelindung dari goresan.

Sementara itu pengguna juga dapat leluasa untuk menyimpan banyak file dan menyimpan berbagai aplikasi, karena kapasitas penyimpanan Lenovo A706 ini telah disediakan sebesar 4GB untuk memori internalnya, dan selain itu pengguna juga dapat menyematkan memori eksternal hingga 32GB.

Bagi penggemar browsing ria, ponsel ini juga menyediakan koneksi wifi dan juga koneksi seluler dengan jaringan 3G HSDPA sehingga akan sangat cepat jika digunakan untuk aktifitas internet.

Ponsel dengan ketebalan 10.4mm ini sudah dibekali dengan teknologi dolby plus yang berguna untuk memberikan kenyamanan bagi anda saat mendengarkan musik. Untuk pemutaran video, ponsel ini bisa memutar dengan kualitas 720P. Lenovo A706 ini memiliki kamera utama dengan resolusi 5mp, dan kamera depan kualitas VGA yang biasa digunakan untuk foto selfie. Pada kamera yang dimiliki Lenovo A706 ini juga dilengkapi dengan fitur lainnya seperti led flash, tingkat kecerahan, scene mode, zoom, autofocus, anti banding, resolusi, white balance, deo toging, ISO, spesial effect, saturation, eye red reduction, dan timer.

Kelebihan yang paling menonjol di ponsel Lenovo A706 ini adalah smartphone ini sudah berbasis android (jelly bean), dengan harga yang terjangkau ponsel ini juga sudah menggunakan prosesor quad core 1,2 GHz yang mampu bekerja dengan cepat. Hal ini menunjukkan bawa Lenovo A706 mampu besaing dengan ponsel kelas atasnya.

Sementara untuk kelemahan pada Lenovo A706 ini adalah tidak adanya corning gorila glass sehingga layar tidak terlindungi dari goresan dari luar. Kamera depan yang masih menggunakan VGA tentunya tidak memberikan hasil foto yang memuaskan.

Harga ponsel Lenovo A706 

Pada bulan ini berkisar hampir menyentuh 2juta rupiah. Lenovo A706 ini dibandrol dengan harga 1,9juta. Harga tersebut sebanding dengan kualitasnya, sehingga terbilang murah untuk samrtphone yang sudah berbasis android.

Ulasan singkat dari ponsel Lenovo A706, semoga dengan adanya informasi tersebut dapat membantu anda untuk menemukan ponsel pilihan sesuai dengan selera anda.

Spesifikasi dan Harga Lenovo A516

Spesifikasi dan Harga Lenovo A516, - Beroperasi Jelly Bean Ponsel Lenovo A516. Perusahaan cina lagi-lagi melakukan gertakan dipasar gadget di indonesia. Perusahaan Lenovo kini riliskan produknya dengan bandrol harga yang sangat murah, Lenovo A516. Ponsel Lenovo A516 ini telah diperkenalkan sebelumnya di akhir tahun 2013. Ponsel ini telah menawarkan berbagai fitur terbaik. Dengan badget yang minim pengguna sudah dapat menikamti ponsel tersebut.

Lenovo A516
Ponsel ini memiliki layar yang terbentang cukup lebardan menggunakan prosesor dual core. Pada ponsel Lenovo A516 juga telah menggunakan operasi sitem jelly bean yang dapat mengoptimalkan aplikasi yang anda instal di ponsel ini. Lenovo A516 juga telah menyediakan RAM sebesar 512 mb dan kapasitas memori internal sebesar 4gb yang dapat anda gunakan untuk menyimpan banyak file. Selain itu pada ponsel Lenovo A516 juga dapat disematkan micro-SD up to 32 GB, bagi anda yang kurang puas dengan ketersediaan memori internal yang ada.

Kualitas kamera yang dihasilkan cukup memuaskan bagi anda, Lenovo A516 ini memiliki resolusi kamera sebesar 5inci untuk kamera utamanya, dan VGA untuk kamera depan. Memang tidak begitu memuaskan bagi anda yang suka berselfi, karena untuk hasil jepretan kamera depan berkualitas biasa saja.

Bagi anda yang hobi dengan internatan, ponsel Lenovo A516 ini mempunyai kecepatan hingga 21 mbps dan itu telah mendukung jaringan edge maupun wifi. Yang akan memberikan kemudahan bagi anda untuk berkoneksi internet dengan perangkat lain.

Sementara untuk kapasitas baterai mempunyai kapasitas 2000 mAH, yang dapat digunakan selama seharian penuh. Lenovo A516 ini juga menggunakan CPU Dual core yang berkecepatan 1,3 Ghz buatan Mediatek, yang dapat bekerja kencang dalam kondisi pemakain normal.

Lenovo A516 ini juga menyediakan beberapa pilihan warna, diantaranya putih, pink dan juga hitam. Dengan beberapa pilihan warna tersebut anda dapat memilih sesuai dengan warna yang cocok untuk anda. Bagi anda yang feminim lebih tepat untuk memilih warna pink sebagai pilihan warna. Ponsel ini tampil memuaskan karena memiliki dimensi yang pas, tidak terlalu tebal untuk dibawa dengan ukuran 132x66.7x9.9mm.

Untuk spesifikasi lengkap dari Lenovo A516 dapat kita lihat ulasan yang ada dibawah ini:

  • Layar: 4.5”(-218ppi pixel density), IPS LCD touchsreen, dan 16m color.
  • Memori: 4gb(memori internal), hingga 32gb (micro-SD), RAM 512.mb
  • Koneksi: HSDPA,EDGE, HSUPA, dan GPRS
  • Fitur: bluetooth versi4, wifi b/g/n,micro-USB dan wifi hostpot
  • Os: android bersi 4.2.2 _jelly bean
  • CPU: Dual core(1,3 ghz)
  • Kamera: kamera belakang 5mp (video, geotoging, panorama dan smile detection) dan kamera depan (VGA)
  • Baterai : li-ion (20000mAH)


Harga ponsel Lenovo A516 

Untuk bulan ini berkisar Rp. 1.499.000, hampir menyentuh 1,5 juta rupiah. Untuk harga ponsel ini memang terhitung sangat murah dengan hanya merogoh uang tidak lebih dari 1,5 juta anda dapat menikmati langsung Lenovo A516. Ponsel ini memang diperuntukkan masyarakat disemua kalangan.

Tidak perlu kawatir dengan kualitas yang pada Lenovo A516, produk asal cina ini selalu memperhatikan kualitasnya. Sama halnya dengan produk laptop keluaran Lenovo yang kini menjadi nomer satu di dunia.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan terkait ponsel Lenovo A516 spesifikasi dan juga harga terbarunya. Semoga ulasan ini bisa memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi anda yang berkeinginan mempunyai ponsel idaman.

Spesifikasi Detail dan Harga Terbaru Smartphone LG L90 Dual D410

LG L90 Dual D410 - Ponsel LG L90 Dual D410 adalah smartphone yang dibuat oleh produsen dari korea yakni LG. Ponsel ini diluncurkan bareng dengan tiga produk lainnya yaitu LG L40, LG 80, dan juga LG L70, smentara LG L90 adalah seri tertinggi dibanding dengan empat smartphone tersebut. Ponsel LG L90 Dual D410 mempunyai spesifikasi yang sangat lengkap, serta paling bertenaga. Disebabkan pada LG L90 Dual D410 menyediakan spesifikasi lebih tinggi, yang pastinya LG L90 Dual D410 harga yang dibandol juga cukup mahal. Ponsel LG L90 Dual D410 dibandrol dengan harga yang hampir menyetuh 3juta. Ponsel LG L90 Dual D410 telah ditenagai prosesor quad core 1,2 Ghz, 1 GB RAM serta GPU Adreno-305. Untuk lebih detailnya akan kita ulas spesifikasi dan juga kelengkapan fitur yang dimiliki dari ponsel LG L90 Dual D410. Ponsel LG L90 Dual D410 ini dilengkapi dengan jaringan GSM yang sudah mendukung adanya 3G HSDPA 21, selain itu juga adanya jaringan EDGE dan GPRSbagi pengguna yang berada di luar wilayah 3G sehingga selalu bisa terhubung dengan internet.
LG L90 Dual D410
Ponsel LG L90 Dual D410 ini juga telah disediakannya dua slot sim card-GSM yang keduanya dapat aktif secara bersamaan. Kedua dari slot sim ini juga mendukung jaringan 3G yang dapat dipakai bergantian. Untuk kapasitas penyimpanan, pada ponsel ini telah terdapat ruang penyipanan sebesar 8GB memori internal, akan tetapi ada sebagian aplikasi dan sistem operasi tersimpan pada memori internal. Akan tetapi anda tidak perlu kawatir karena ponsel ini juga menyediakan tempat untuk micro-SD yang dapat dipasang hingga 64gb.

Sementara itu untuk bentang layar ponsel ini adalah 4,7” cukup luas untuk bernavigasi menu pada layar. Resolusi yang dimilikinya sebesar 540 x 960 pixels berkerapatan 234 ppi, layar yang digunakan berkapasitas IPS LCD touchscreen dengan lapisan corning gorilla glas sebagai pelindungnya dari goresan.

Ponsel ini juga telah menggunakan sistem operasi android kitkat v4.4.2yang disokong dengan prosesor Quad core dengan kecepatan 1,2 Ghz Cortex-A7 MSM8226 Snapdragon 400. Untuk GPU telah memakai Adreno 305.
Untuk kamera yang digunakan mempunyai ukuran sebasar 5 mp beresolusi 3264×2448 pixel disertai dengan, LED flash, panorama, autofocus, fitur Geo-tagging, face detection, dan touch focus. Dilengkapi dengan kamera depan yang dapat merekam video hd pd 1080p@30fps

Untuk melakukan akses internet ponsel ini dilengkapi dengan fitur WIfi hotspot dan wifi direct yang dapat berbagi koneksi internet dengan perangkat lainnya yang mempunyai wifi. Sebagai alat untuk tranfering data dilengkapi dengan bluetooth v4. Kapasitas baterai yang dimiliki oleh ponsel ini yang cukup besar yakni 2540 mAh, yang bisa melakukan panggilan sampai 6 jam dan keadaan siaga selama 144 jam.

Dilengkapi juga dengan fitur guest mode, jadi saat ponsel ini dipinjamkan ke teman kita dapat menyembunyikan data privasi kita dengan mudah. LG L90 Dual D410 ini memiliki dua warna pilihan diantaranya adalah putih dan hitam. Untuk kekurangan yang dimiliki ponsel ini ialah kamera depan masih VGA dan juga yidak adanya USB OTG. Harga ponsel LG L90 Dual D410 dibandrol dengan harga kelas menengah yaitu Rp. 2.999.000, dan harga tersebut bisa tidak sama di setiap wilayah.

Sekian ulasan terkait ponsel LG L90 Dual D410 spesifikasi dan harga terbarunya, semoga ulasan tersebut dapat memberikan manfaat bagi anda yang menyukai perkembangan gadget.

Spesifikasi dan Harga LG G2 Ponsel Kelas Premium


LG G2 - Ponsel dengan kelas premium terus menjadi impian di kalangan msyarakat di Indonesia, LG G2 menjadi salah satu menjadi incaran. LG G2 adalah salah satu produk ponsel kelas premium dengan memiliki spesifikasi kelas papan atas yang mana menjadikan LG G2 sangat layak untuk anda punyai, namun Harga LG G2 tentu tidak lah terjangkau, karena LG G2 telah memakai spesifikasi terhandal di kelasnya. LG merupakan produsen besar di dunia, yang lahir di korea selatan sabagaimana samasung, membuat LG ini dapat bersaing sehat dengan produsen Samsung yang kini menjadi pemimpin di pasar global.

LG G2 ini cukup memuaskan bagi penggunanya dan kini telah bertengger di papan atas bersama Samsung Galaxy Note 3, Samsung Galaxy S4 dan juga Xiomi MI3 yang sama- sama memakai Quad Core Snapdragon-800.

Untuk lebih jelasnya marilah kita lihat spesifikasi detail dari LG G2 dibawah ini:
    LG G2
  • Dimensi (138.5 x 70.9 x 8.9-mm)
  • Berat (143 gram)
  • Layar (1080 x 1920 pixels, 5.2 inch (-424 ppi pixel density))
  • Jenis layar (True HD IPS plus LCD capacitive touchscreen, 16M colors, dan Corning Gorilla Glass -2) Didesain dengan cukup tipis yang memiliki ketebalan 8.9 mm, bentang layar ukuran 5.2 inch, LG G2 ini akan terasa cukup besar jika digenggam. Namun kualitas layar tak perlu diragukan, LG G2 ini memiliki resolusi 1080×1920, dan memiliki ketajaman warna hingga -424 ppi. Tentunya gambar yang dihasilkan sangat jernih serta kualitas yang tinggi. Bagi anda yang hobi dengan jeprat-jepret ponsel ini sangat cocok untuk anda gunakan.
  • Memory Internal (32 GB)
  • RAM (2gb)
  • Kecepatan (LTE, Cat4, 50 Mbps UL, HSDPA, 42 Mbps; 150 Mbps DL/ EV-DO Rev. A, up to 3.1 Mbps, HSUPA, 21 Mbps;)
  • Wifi (Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, DLNA, dual band, Wi_Fi hotspot dan WiFi Direct,)
  • Bluetooth (versi 4.0 dengan A2DP, LE)
  • Infra Red
  • USB (microUSB versi 2.0 (MHL), USB OTG dan USB Host,)
  • NFC
  • O.S (Android OS, versi 4.2.2 Jelly Bean)
  • CPU (Qualcomm MSM8974 Snapdragon-800, Quad_core 2.26 GHz Krait-400)
  • GPU (Adreno-330)
  • compass ,Sesnor Accelerometer,- gyro serta proximity
  • GPS (A-GPS GLONASS)
  • Baterai ( Li-Po 3000 mAh )
  • Kamera belakang (13 MP, stereo-sound , autofocus, HDR, Geo_tagging, LED flash, face detection, Video 1080p@60fps, image-stabilization, HDR, video -stabilization)
  • Kamera depan (2.1 MP 1080p@30fps)

Harga ponsel LG G2 ini dibandrol dengan harga cukup mahal, akan tetapi performa yang disuguhkan menjadi salah satu kelebihan LG G2, karena performa optimal sudah tentu di suguhkan pada ponsel Android ini. Harga ponsel LG G2 telah dibandrol dengan harga baru kisaran 5.9 Jutaan, untuk harga secondnya sekitar 5,8 juta rupiah. Dengan harga yang cukup mahal tersebut menjadikan ponsel LG G2 ini sebagai ponsel dengan kelas premium yang kini mendapat perhatian lebih dari media massa dunia.

Demikian paparan detail terkait spesifikasi dan harga terbaru dari ponsel LG G2, yang kini menjadi incaran publik.  
Dengan Android papan atas yang kini sedang bersaing di pasar gadget dunia, semoga informasi ini bermanfaat bagi anda penggemar gadget.

Spesifikasi dan Harga Terbaru LG G Pro 2 Dengan Quad Core 2.26Ghz

 LG G Pro 2 - Handphone LG G Pro 2 kini telah menawarkan berbagai keunggulan spesifikasi apabila dibandingkan antara seri yang sebelumnya. Berbagai fitur kini telah diperbarui serta ditambahkan oleh LG dengan harapan phablet ini mampu meraih kesuksesan. Ponsel ini berjalan dengan operasi Android KitKat, ponsel LG G Pro 2 ini didukung dengan prosesor Quad Core 2.26 GHz dan memiliki memori 3GB RAM.

Adapun spesifikasi detail yang dimiliki ponsel ini diantaranya adalah 
 LG G Pro 2

  • Quad-band GSM/GPRS/EDGE support; Quad-band 3G with HSPA; LTE cat4
  • 5.9 inci, 16M-color 1080p True HD IPS+ FullHD touchscreen
  • Corning Gorilla Glass 2
  • Android OS versi 4.4.2 (KitKat)
  • 3GB RAM, Qualcomm Snapdragon-800 chipset, Quad core 2.26GHz (Krait 400), Adreno 330 GPU
  • 13MP, autofocus, image stabilization, Time catch shot, Intelligent Auto, LED flash, smart shutter, geotagging, dan panoramas
  • 4K video recording @ 30fps with continuous autofocus and stereo sound; HDR mode, Dual recording, optical image stabilization
  • 2.1MP camera depan
  • 16/32GB memori internal, dan microSD card slot
  • microUSB port, Slim-Port TV-out, Bluetooth v4.0, dan USB on-the-go, USB host support
  • NFC
  • DLNA, Wi-Fi a/b/g/n/ac, dan juga Wi-Fi Direct
  • GPS A-GPS, GLONASS
  • Standard 3.5-mm audio jack
  • Voice_commands
  • Multi tasking dengan mini apps dan QSlide
  • Accelerometer dan proximity
  • Active noise_cancellation dengan dedicated mic
  • Baterai 3200mAh Li-Ion
  • IR emitter untuk remote control aplication

Sementara untuk keunggulan yang dimiliki oleh ponsel LG G Pro 2 mempunyai desain compact dengan bezel yang sangat tipis. Ponsel ini tanpa adanya tombol fisik di bagian depan, membuat LG G Pro 2 tampil memiliki dengan layar masive dan luas. Yang memiliki ketebalan bodi 8.3 mm. LG G Pro 2 termasuk ponsel yang tipis. Keunikan lain dalam ponsel LG G Pro 2 ini adalah ketika pengguna mengetuk layar sebanyak dua kali, layar LG G Pro 2 terkunci secara otomatis. LG G Pro 2 ini mempunyai kelebaran layar 5.9 inchi beresolusi True HD teknologi IPS. Layar LG G Pro 2 dilengkapi dengan Corning Gorilla Glass 2 yang akan memberikan perlindungan untuk layar dari goresan.

LG G Pro 2 juga ditenagai dengan chipset Snapdragon 800 yang sedang axis digunakan saat ini,. Quad Core Krait 400 yang dimiliki bisa berjalan hingga 2.26 GHz dengan olah grafis Adreno-330. RAM yang tersedia sebesar 3GB dan 200MB dipakai oleh GPU sementara sisa yang tersedia digunakan sebagai sistem operasi.

Ponsel LG G Pro 2 menggunakan OS terbaru dari Android yakni KitKat. KitKat ini juga menyokong OpenGL 3.0 yang telah menyajikan kinerja grafis terunggul.

Adapun kelemahan dari Ponsel LG G Pro 2
Backcover terbuat dari bahan plastik sehingga terasa licin ketika Ponsel LG G Pro 2 berada dalam genggaman tangan. Smartphone ini pertama kalinya memakai tata letak yang berbeda, pengguna dimungkinkan masih merasa belum terbiasa dan sedikit terganggu dengan tata letak tombol navigasi serta volume yang memiliki fungsi untuk mengaktifkan fitur-fitur yang lain, tepat terletak di backcover bawah lensa kamera. Pada ponsel LG G Pro 2 tidak terdapat FM Radio

Untuk dapat menikmati kelengkapan fitur yang disajikan LG G Pro 2, anda harus memiliki dana sebasar Rp7.200.000. Sekian ulasan spesifikasi dan harga LG G Pro 2, semoga bermanfaat untuk anda.

Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy S5 Active

Samsung Galaxy S5 Active - Kali ini telah hadir produk baru yang dirilis oleh samsung yang dikenal dengan nama Samsung Galaxy S5 Active, yang memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan Samsung Galaxy S5 dengan versi biasa. Samsung Galaxy S5 Active di desain untuk aktivitas outdoor yang telah terdapat berbagai fitur andalan yang dapat menunjang aktivitas bagi penggunanya.


Samsung Galaxy S5 Active
Samsung memang mengelompokkan produknya ke dalam beberapa kategori. Untuk samsung dengan seri Samsung Galaxy S5 Active masuk dalam kategori kelas tinggi sebab mempunyai banyak spesifikasi serta fitur lebih baik jika dibandingkan dengan semua seri yang telah dirilis.








Selanjutnya akan kita simak spesifikasi lengkap yang dimiliki oleh Samsung Galaxy S5 Active Spesifikasi detail Samsung Galaxy S5 Active
  • Dimensi: 145.3 x 73.4 x 8.9_mm
  • Layar : 5.1 inch (-432_ppi pixel density) plus Corning Gorilla Glass-3, Super-AMOLED, 1080 x 1920_pixels
  • Memory Internal : 16-GB
  • Memory Eksternal : microSD hingga 128 GB
  • Berat : 170.1gram
  • Ram : 2-GB RAM
  • Konektivitas : Wi-Fi, HSDPA-42 Mbps, Bluetooth, HSUPA-11 Mbps, LTE, Android OS versi.4.2 (KitKat), NFC
  • CPU : Qualcomm Snapdragon-801, Quad core 2.5_GHz (Krait 400)
  • GPU : Adreno-330
  • Kamera primer : LED flash, 16-MP, 3456 x 4608-pixels dan autofocus,
  • Kamera Depan : 2 –MP 1080p@30fps
  • Baterai : Li_Ion 2800 mAh

Keunggulan dari Samsung Galaxy S5 Active adalah tahan debu serta air dengan kedalaman satu meter selama satu menit. Samsung Galaxy S5 Activejuga disenjatai dengan fitur-fitur yang fantastik hal ini berkat sertivikat MIL STD_810G. Ponsel ini juga dapat bertahan terhadap kadar garam tinggi, radiasi matahari, dan juga getaran.

Ponsel ini juga telah didesain dengan kokoh dan body dengan bahan metal yang ketebalannya 8.9-mm. Memiliki corak Camo Green, seperti halnya perangkat milik militer.

Sementara pada sektor dapur pacu memakai Chipset Qualcomm-Snapdragon_801 yang mempunyai CPU dengan kecepatan Quad_core 2.5-GHz (Krait 400). Ponsel ini memiliki kapasitas RAM 2GB guna mendukung berbagai aplikasi.

Tipe layar yang digunakan oleh Samsung Galaxy S5 Active adalah Super Amoled dengan ukuran 5.1 inch resolusi Full HD-1080p, lengkap dengan lapisan Corning Gorilla Glaass-3.
Ponsel ini memakai OS Android (Kitkat). Ponsel ini juga dilengkapi dengan Samsung S Health untuk mengukur detak jantung, sangat unik bukan?

Konekvitivitas dan fitur telah tersedia sangat lengkap. Sehingga harga yang dibandrol pada ponsel nini cukup mahal jika dibanding dengan versi yang biasa.

Kelebihan dari Samsung Galaxy S5 Active adalah adanya fitur Aqua-mode, oleh karenanya dapat dibawa renang hingga kedalaman satu meter dalam waktu setengah jam. Pemotretan yang dilakukandi dalam air pun juga dapat menghasilkan yang optimal karena dapat menyetabilkan antara sensor lensa dan autofocus. Sementara pemakainan baterai pada ponsel ini kurang lebih dapat bertahan selama 29 jam pada kondisi 3G.

Samsung Galaxy S5 Aktive ini masih diluncurkan di Amerika dengan kisaran harga $199. Memang sangat murah akan tetapi Harga Samsung Galaxy S5 Active tersebut di ikat dengan kontrak selama kurang lebih dua tahun oleh operator. Sementara untuk Harga Samsung Galaxy S5 Active tanpa adanya kontrak dibandrol harga sebesar $714.99.

Demikian ulasan mengenai spesifikasi dan juga Samsung Galaxy S5 Active, semoga informasi ini bermanfaat bagi anda